Rabu, 19 Juni 2013

Rokokku dan Hijabmu

Suatu hari saya bertemu kawan lama. Sore itu hujan dan kami pun terjebak di sebuah restoran cepat saji di sekitaran Kota Depok. Kebetulan saya sedang tidak enak badan, sedikit batuk. Mungkin karena malamnya saya begadang nonton bola sambil lepas baju karena gerah. Jakarta cukup panas dimalam hari untuk sebuah kosan saya yang tidak ber AC.

"Kamu lagi batuk? ngerokok mulu sih"
"Ah ini mah cuaca aja lagi ga bagus. Semalem aku begadang juga."
"Iya, ngerokok juga kan?"
"Hehehe."
"Makanya, berenti ngerokok. Ngerokok kan ga sehat."
"Hehehe, Aku tau kok ngerokok ga sehat."
"Nah itu tau. Kenapa masih ngerok??"
"Iya yah, knp yah? Aku juga ga tau. Hahaha."
"Yee, bego."
"Enak aja -__________-"
"Ya kamu, tau ngerokok ga sehat, masih ngerokok juga."
"Hmm gini deh."
"Apa?"
"Kamu muslim kan?"
"Menurut kamu?? Kamu kan udah kenal aku lama -_-"
"Haha jangan sewot dong. Gini. Kamu tau kan Islam itu nyuruh kita buat tutup aurat?"
"Iya, tau."
"Untuk perempuan apalagi. Harus tertutup, pake hijab gitu. Kalau ga pake dosa kan? Nahh.. kenapa kamu ga pake? hayo? kan kamu tau itu dosa?"
"Mmm.. Karena belum siap."
"Nahh.. Berarti pertanyaan kamu yang tadi juga. Aku jawab gitu deh. Belum siap. Hehehe."
"Ahh.. curangg. Ga kreatif."
"Hahaha. Lah kenapa?"
"Kan kalau ngerokok ga sehatnya bisa ngerugiin orang lain juga karena jadi perokok pasif. Kalau berhijab kan itu urusan aku sama Tuhan aja. Ga ngerugiin siapa-siapa."
"Wehh kata siapa?."
"Terus ngerugiin siapa?."
"Kamu tau ga kalau seorang laki-laki itu punya 4 beban dosa selain dosa dia sendiri. Jadi 4 beban dosa itu asalnya dari Ibu, Istri, Anak perempuan, sama saudara perempuan. Nahh berati kalau kamu kemana-kemana ga pake hijab. Kamu udah bagi-bagi dosa sama ayah kamu sama kakak kamu juga tuh."
"Masa sih? Sok tau ah. Kaya ustadz gitu ngomongnya padahal solat subuh aja bablas mulu."
"Hahaha gitu banget, jangan buka kartu dong."
"Huuu.."
"Ya ga apa-apa, berbagi informasi aja. Kamu kan tau aku hobi baca. Aku sering iseng baca-baca artikel. Guru aku dulu pernah bilang gini. Kalau punya ilmu itu jangan pelit buat berbagi biar nempel terus di kepala. Walaupun kadang kita belum bisa menerapkannya ke diri kita sendiri. Setidaknya kita saling mengingatkan. Kan kalau gini, kita jadi sama-sama belajar, biar ngertinya bareng."
"Tapi kan, itu lingkupnya kecil. Kan kalau ngerokok ke banyak orang??"
"Lohh cewek sekarang kan suka pake bajunya parah. Tete sama paha kemana-kemana. Kan mancing-mancing cowok bikin dosa. Tuhh, efeknya juga luas kan?"
"Idih omes!"
"Lahh emang gitu -_-"
"Tapi aku kan ga kaya gitu, aku pakaiannya biasa aja, masih kebilang sopan."
"Hmm.. ya udah pertanyaannya aku ganti. Kamu tau kan pacaran itu dosa?"
"Mm..."
"Terus kenapa kamu pacaran??"
"Emang kalau aku punya pacar, aku ngerugiin siapa?"
"Ya, aku lah!"
"Huu, itu mah kamu yang ngarep! hahaha"
"Hahaha. Idih becandalah, ogah deh pacaran sama kamu. Betisnya badag."
"Enak aja! Dari pada kamu, kucel, kuntet lagi."
"Anjirr dalem euy -______-"
"Hahaha, ya udah. Terus yang tadi gimana?"
"Hahaha ok. Banyak tau yang dirugiin. Secara ga langsung, kamu udah ikut ngebikin pacaran jadi sebuah budaya, sama kaya ngerokok, ngerokok juga udah jadi budaya sekarang. Efek budaya pacaran ini bikin anak-anak kecil dewasa sebelum waktunya. Tau ngga, di berita pernah ada anak SD yang mau bunuh diri gara-gara pas nembak gebetannya, ditolak. Bayangin? Anak SD loh ini? Belum lagi para ABG mesum yang suka pacaran ditempat gelap. Terus AIDS. Bunuh selingkuhan. Itu awalnya dari pacaran juga kan?"
"Jadi, alasan kamu ga pacaran selama ini tuh karena itu."
"Ya ga juga, karena belum ada yang beruntung aja buat jadi pacar aku."
"Gaya bangett, bilang aja ga laku!"
"Hahahaha. Ya jangan to the point juga sih."
"Dari tadi ngeles mulu. Sekarang gini, kalau aku cewek berjilbab dan punya prinsip untuk ga pacaran dan ibadahnya kuat. Terus ngelarang kamu ngerokok. Kamu bakal jawab apa??"
"Mmm.. Aku pura-pura mati aja deh. Kaya Raditya Dika."
"Hahaha. Bingung ngelesnya ya? Pokoknya kalau nongkrong bareng aku, kamu ga
boleh ngerokok depan aku. Ga mau tau."
"Yee maksa."
"Biarin. Abis kamu sok tau."
"Ngomong-ngomong hari ini kamu bawel banget. Timbangan kamu lagi naek ya?"


Dan hujan pun mulai reda. Besamaan dengan munculnya senja di sudut timur.
Kepala saya di keplak sekali lagi.




Rabu, 12 Juni 2013

Kelak Studio

Kelak suatu saat nanti, ketika punya rumah sendiri. Gue bakal bangun semacam studio kecil di salah satu sudut rumah. Jadi nanti di dalem studio itu, gue kumpulin dah dikit-dikit alat musiknya. Ga perlu yang bagus-bagus yang penting enak pas dimaininnya. Drum, bass, gitar, keyboard, vocal mic, plus ampli-nya masing-masing. Buat pemanis gue tambahin dah mixer-nya yang chanelnya dikit aja. plus komputer siapa tau mau iseng rekam lagu. Dinding studio-nya abu-abu. Dari busa buat peredam suara, standar studio rentalan  gitu. Dengan lantai yang terbuat dari panel kayu. Yang kaya di lapangan basket itu loh. Tapi panel kayunya bakal gue cari yang corak anyaman. Biar kesannya tadisional dan sejuk.

Ada sofa melintang di tengah-tengahnya. Yang bisa transformasi jadi tempat tidur. Disamping sofa ada meja kecil buat nyimpen snack sama minuman. Diatasnya ada projector. Iya! projector! Jadi nanti sofa ini ngadep kesudut studio dimana dinding yang di dominasi abu-abu gue selipin layar putih mungkin sekitaran 50". Dan, voila! Jadilah bioskop kecil :p

Studio gue bakal jadi multifungsi. Sip.
Semoga cita-cita gue tercapai.
Aamiin.

Kira-kira gini.



*iseng bikin di kantor
jelek sih -_____________-"